Tentang Peredaran
Darah Pada Kecebong dan Golongan Darah
KELOMPOK :
1. FIDELIA
VANIA
2. RENI
ANGGRAINI
3. SUCI
LESTARI
4. KHAIRUN
NISA
5. AMSAR
JULIAN SYAHPUTRA
6. ZUL FADLI
GINTING
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah biologi tentang peredaran darah pada kecebong dan
golongan darah .
Adapun
makalah ilmiah biologi tentang peredaran darah pada kecebong dan golongan darah
ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak
lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun
tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang
dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah biologi ini.
Akhirnya
penyusun mengharapkan semoga dari makalah ilmiah biologi tentang peredaran
darah pada kecebong dan golongan darah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai
hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan
di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang
lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air
atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama,
berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang
umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas
dengan paru-paru.
Amfibia
mempunyai ciri-ciri:
· Tubuh diselubungi kulit yang berlendir.
· Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm).
· Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua
serambi dan satu bilik.
· Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat
selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan berfungsi untuk
melompat dan berenang.
· Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membran
niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam.
· Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah
dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai
katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
· Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh
yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang
membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh
balik yang membawa darah menuju jantung.
Lapisan terluar arteri disebut tunika adventitia yang tersusun
dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media
yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah
tunika intima yang tersusun atas sel endothelial. Darah mengalir di dalam pada
lumen.
Beberapa
jenis pembuluh nadi (arteri) adalah:
a. Arteri
pulmonaris
Pembuluh
ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari
paru-paru.
b. Arteri
sistemik
Arteri
sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di
mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
c. Aorta
Aorta
adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung
dan membawa banyak oksigen.
d. Arteriol
Arteriol
adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
e. Pembuluh
kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah
terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh
kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan
cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi
dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu
semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan
berdinding tipis.
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah
menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak
dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan
tidak elastis. jika diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena
mempunyai katup sepanjang pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap
mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir
menuju jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu
pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke
jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru,
darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini
membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak
mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis.
Pembuluh darah kapiler (dari bahasa Latin capillaris)
ialah pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter 5-10 μm, yang
menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen,
karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan
jaringan di sekitarnya.
Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan
menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler.
Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi
vena, yang mengembalikan darah ke jantung.
Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan
molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya
dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik.
Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur
hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan
insang, seperti ikan. Tahap akuatik (hidup di perairan) inilah yang membuat
amfibia memperoleh namanya (amphibia = “hidup [pada tempat] berbeda-beda”).
Kebanyakan
berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa spesies
merupakan omnivora (pemakan segala).
Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah
tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah
melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung
menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh
tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium
kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel
terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke
atrium.
Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ organ
tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan
mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke
paru-paru. Di paru-paru, dilepaskan CO2 dan
O2 diikat. Dari
paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri.
Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. Selanjutnya,
dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi
pencampuran darah yang mengandung O2dengan darah yang mengandung CO2,
meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui
traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan.
Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu
arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta
mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri
posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma
darah mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah
terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit
pada katak memiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen.
Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sistem peredaran darah,
katak juga memilki sistem peredaran limfatik. Sistem peredaran limfatik
berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah.
Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga
memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler
memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar
di banding kapiler.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pembuluh Darah
Pembuluh
darah adalah bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis
pembuluh darah, yaituarteri yang berfungsi membawa darah dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat pertukaran
sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan
jaringan dan vena,
yang membawa darah dari kapiler kembali ke jantung. pembuluh darah terbesar
adalah aorta.
1.
Pembuluh
Arteri
membawa darah dari jantung. Fungsi ini bertolak
belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.
Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian
utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada
pembuluh darah nadi misalnya arteroskleresis.
Terdapat
beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:
a. Arteri pulmonaris
b. Arteri sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler, di
mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
c. Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh
yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
d. Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan
pembuluh kapiler.
e. Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah
terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh
kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan
cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi
dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu
semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan
berdinding tipis.
2. Pembuluh
Vena
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya
banyak mengandung karbon
dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak
kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika
diraba, denyut jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang
pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan
adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung. Jika
vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh,
pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang
disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan.
Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah
mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa
darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak
mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Salah satu penyakit yang
menyerang pembuluh balik adalah varises.
3. Pembuluh
Kapiler
Pembuluh darah kapiler (dari bahasa
Latin capillaris) ialah pembuluh
darah terkecil
di tubuh, berdiameter 5-10 μm, yang
menghubungkan arterioladan venula, dan
memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon
dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di sekitarnya.
Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang
bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler.
Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang
mengembalikan darah ke jantung.
Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan
dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik.
Ibnu an-Nafis adalah
tokoh pertama yang menteorikan adanya pembuluh darah kapiler dan teorinya itu dibuktikan
oleh Marcello
Malpighi.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 22 february 2014, pukul 07.45 – 09.15
WIB, dan bertempat di Laboratorium Ipa SMA N 1 Kuala .
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk
praktikum ini adalah :
· Kecebong
· Mikroskop
· Kaca
preparat
· Kapas
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum
kali ini adalah, sebagai berikut :
1. Ambillah
kecebong yang berukuran besar
2. Bungkuskan
kepala kecebong dengan kapas,agar kecebong tidak mati
3. Letakkan
kecebong pada yang telah dibungkus di atas kaca preparat
4. Amati
aliran darah kecebong.
Gambar peredaran
darah pada kecebong . ukuran 4X10
Untuk memperjelas arah
peredaran darah pada kecebongnya lagi , jadi kelompok kami menggunakan
perbesaran 40X10
BAB IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dari keterangan
diatas dapat di tarik kesimpulan :
1. Diameter arteri lebih kecil
dibandingkan pembuluh vena
2. Dinding arteri lebih tebal daripada
pembuluh vena
3. Pembuluh arteri mengalir dari
jantung ke seluruh tubuh sedangkan pembuluh vena mengalir dari seluruh tubuh ke
jantung
4. Aliran pembuluh arteri lebih kuat
dibandingan dibandingkan vena karena adanya tekanan pompa dari jantung
5. Pembuluh arteri membawa O2 dari
jantung keseluruh tubuh sedangkan pembuluh vena membawa CO2 dari seluruh tubuh
menuju jantung
Kata Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai
materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar